Shalom....
Ketika aku kecil,tinggal di suatu desa Wonomlati ,Kecamatan Krembung –Kabupaten Sidoarjo.Banyak hal yang aku kenang diwaktu kecil..Saat itu semua teman selalu bercerita, meledek,bahkan saling bertanya ,entar kalau gede mau jadi apa ya... ?
Cita-cita
Ada yang mau jadi pilot,dokter,guru,Presiden dan seabrek jawaban... yang terlontar dari mulut mereka.Ketika itu aku ingat jawabanku begitu sederhana...yaitu mau buka warung...hehehe..diketawain,ya begitulah wong masih anak2 mau diomongin apa, ya mungkin saat itu aku meliat keberadaan tetanggaku..yang begitu makmur ,walau hanya berjualan Rujak cingur..dan rasanya pingin seperti dia,simpel dan praktis aja.
Hidup susah
Latar belakang keluargaku yang hidupnya amat pas-pasan ,dimana saudaraku banyak ,ada 9 orang dan semua masih sekolah dan saat aku terlahir bapak sudah pensiun,dan adikku masih 4 orang lagi.
Satu-satunya jalan untuk menyambung hidup ,bapak hanya mendapat bantuan dari saudara tertuaku dari ibu terdahulu yang telah mapan.Aku amat salut ama bapakku yang amat sabar dan baik sekali,sampai aku tidak sampai hati setiap minta uang sekolah...
Disinilah timbul pikiranku untuk mulai bekerja .Dulu bapak banyak sekali mempunyai sawah dan tanah,tapi karena besarin anak banyak,akirnya habis.dan mulailah aku bekerja diladang ,saat itu mendapat upah 25 rupiah setiap hari,dan aku mencoba berternak ayam..
Puji Tuhan aku berhasil,bahkan aku bisa membayar uang sekolah dengan hanya menjual telur ayam bahkan bisa membeli bakso kalau di sekolah.
Disamping aku kerja di sawah aku juga diberi tugas ibu menjual pisang goreng,aku taruh aja di teras sekolah ,ya lumayan pulang2 udah habis.namun semua masih belum dapat mencukupi hidup keluargaku....
Disiram Air..
Pada menjelan hari raya sebelum aku bekerja dulu,Aku punya kenangan sekali yang tiada pernah aku lupakan disaat kelas 5 SD ,saat itu aku minta dibelikan ibu baju baru untuk Tahun Baru,apa yang kudapat bukan baju malah aku disiram air sama ibu ,hatiku kecut sekali,dan aku hanya bisa menangis dan amat sedih sekali.ya mungkin dari sinilah aku beegitu ingin mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidup,dan apa aja yang orang kerjakan aku harus bisa,mulai memasak, potong rambut,membuat batu bata,pertukangan,mengarang,menyanyi.bahkan menjahit.
Mati Suri
Pada saat aku kelas 6 Sd aku terkena tipus sampai 2x,bahkan keluarga sudah mengira aku meninggal,aku mendengar tangis dan kepedihan semua keluarga,tetapi waktu itu aku hanya seperti melakukan perjalanan panjang,dalam keadaan setengah sadar aku ingat bahwa aku lagi sakit,lalu aku mempunyai nasar sama Tuhan bahwa kalau aku diberikan kesembuhan aku tidak akan meninggalkan Tuhan,tanpa kusadari mataku terbuka dan kulihat semua keluarga sudah berkumpul disekitarku dan aku dipeluknya.......,kamu bangun?celotehnya bahagia….
Masa sekolah
Pengalaman waktu SD yang banyak tetapi aku dalam Sekolah selalu juara kelas,bahkan saat di SMP pun aku juara lagi sampai guruku bingung karena ada mata pelajaran Biologi ,aku mendapat angka 100 dan aku diberi hadiah Sepatu.
PetualanganSetelah lulus SMP aku ingin berpetualang ,karena saat itu aku begitu terpukul saat Tes di SMA NEGRI gagal,dan aku ikut kakakku Sudewo Haribowo yang bekerja di Bea cukai,dan aku masuk STM Penerbangan ,tapi itu tidak lama sebab ada yang menakutiku ,kalau jadi pilot itu cepat mati.
Akirnya aku putuskan pindah SMA pagi di Singosari - Malang dan itupun cuma 1 tahun,karena sekolahnya pindah2 terus ,aku malas bahkan kepala sekolahnya sampai aku pukul karena tdk jelas arahnya,akhirnya aku kembali ke Ortu di Sidoarjo dan melanjutkan sekolah di SMA PGRI Porong.
Sepeda engkol
Jarak sekolah waktu itu cukup jauh sekitar 10Km, di SMA PGRI PORONG SIDOARJO,dan aku berangkat naik sepeda engkol..bersama temanku Erik,aku ikut menumpang ,karena aku sendiri tidak punya sepeda.
Pada saat aku duduk dibangku SMA kelas 2 ,ada penerimaan Bea cukai ,dengan berbekal ijazah SMP aku mendaftar.....Oleh karena lama banget tidak ada pengumuman aku tetap melanjutkan sekolah,setelah hampir setahun baru ada berita dari BEA CUKAI,dan saat itu aku Sudah mau ujian Akhir,akhirnya aku tidak ikut ujian karena harus mengikuti pendidikan di Bea dan Cukai Surabaya.
Mulai kerja
Aku menangis waktu itu, karena harus bekerja dan tidak dapat melanjutkan sekolah....dan setelah 2tahun bekerja barulah aku dapat kesempatan melanjutkan sekolah SMA. ,bahkan aku lanjutkan lagi untuk Kuliah cuma agak lama untuk menyelesaikan ,karena aku harus urus Adik sekolah dan bantu keluarga.
Kehidupan seperti air mengalir aku jalani aja menurut kemampuan yang ada,cuma semangat yang aku pegang dari Bapakku adalah kata2nya yang penuh semangat :
1Nyambut gawe iku wajibku,ganjarane iku duwekku artinya .Bekerja itu adalah kewajiban dan upahnya itu milik kita.
2.Ajine rogo ono ing busono lan ajining diri ono ing lati artinya berpakaianlah yang rapi dan berkata-katalah yang baik agar dihormati sebab orang akan hormati bukan karena kekayaanya tetapi dari tutur kata,dan kelakuanya yang baik.
Dua hal inilah yang aku pegang dalam melangkah,namun sekali lagi tiada gading yang tak retak,cuma retaknya gading ada yang liat ada juga yang tidak ,dan yang tahu persis adalah pemiliknya .
Kita umat kepunyaan Allah ,Dialah yang tahu persis tentang kita ,bukan orang lain yang hanya dapat melihat apa yang nampak,tetapi tidak dapat melihat apa yang ada didalam hati dan fikiran kita, begitupun pekerjaanku di Bea Cukai waktu itu, walau pangkat Gol IIa,namun aku hidup sudah bisa mencukupi kebutuhan ,.
Pada hari2 terakhir yang aku ingat saat Bapak mau meninggal ,sering nampak menyendiri dan berdoa dikamar seperi ada sesutu yang membebani pikirannya .Pada saat aku Tanya apa ada yang membebani pikiran bapak? memang iya ,karena adikku yang terakir masih baru masuk SMA Negri dan masih perlu biaya,dan langsung aku jawab aku yang akan menanggungnya semua, bapak tidak perlu lagi kuatir.Akirnya bapak mulai tenang kembali,dan aku minta bapak dukung aja dalam doa supaya aku berhasil.
Bapakku pergi kepada Bapa..
Seminggu sekali aku memberi peneguhan bapak tentang iman dan hingga usia 90tahun bapak masih kuat bersepeda,dan pada usia 91 tahun bapak meminta semua saudara berkumpul,pada waktu itu hari senin,tetapi aku sudah punya firasat bahwa bapak akan pergi, hingga aku putuskan untuk menunda kepulanganku.Pada keesokan harinya ,hari selasa aku pulang dan bapak sudah menyambutku didepan pintu,dan minta aku amengantar ketempat tidur.Kubimbing bapak melangkah ketempat tidur ,lalu aku berdoa,dan aku meliat bapak tersenyum dan menarik nafas .
Bapak pergi selamanya. tanpa sakit...dan ibu menjadi histeris karena merasa tidak diberikan kesempatan untuk merawat dan kubilang pada ibu semua berjalan sesuai rencana Tuhan ,dan inilah yang terbaik.Kita semua tahu bahwa dalam hidup bapak ,selalu sabar,baik pada semua orang,tiada pernah terlontar kata2 kotor,dan rajin berdoa bukan hanya untuk dirinya ,tapi semua disebut satu2.
Ketika bapak meliat ada yang tidak pantas, cukup berkata seettt,semua sudah takut dan menangis ,wibawa bapak luar biasa.Untuk sementara hanya inilah petualang kecilku yang kuingat dan masih banyak lagi yang akan kuceritakan Trimakasih Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar